Tentang kami

Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
ARANA adalah sebuah Majalah Islam yang terbit tiap bulan di bawah Yayasan IRENA CENTER. Dengan misi utama membentengi Aqidah ummat dan membina Muallaf.

Minggu, Februari 10, 2008

Penyelewengan Penerjemahan Al-Quran

(Bagian Ketujuh)


Pada bagian lalu, kita telah membahas aktifitas kelompok misionaris Kristen yang
telah berjalan bertahun-tahun, bahkan berbad-abad, dengan mengirimkan utusan
mereka ke tengah-tengah masyarakat Islam. Mereka pun bahkan telah membentuk suatu lembaga yang terorganisasi dan rapi. Para misionaris berusaha menciptakan keraguan-raguan di tengah kaum muslim terhadap ajaran Islam. Kini, kami akan berbicara tentang usaha misionaris menyelewengkan penerjemahan Al-Quran.
Alcoran Mahomet
Sebagian besar dari terjemahan Al-Qur’an ke dalam berbagai Bahasa Eropa yang telah bertahun-tahun dilakukan oleh para misionaris dan kelompok orientalis, jauh dari kebenaran dan hakikat. Peneliti seperti Marakachi dari Italia, memperoleh inspirasi dalam menerjemahkan Al-Qur’an dari para misionaris. Andre Duryer (1580-1660) seorang warga Burgan Prancis telah menerbitkan sebuah terjemahan sederhana mengenai Al-Qur’an dalam bahasa Prancis dengan judul Alcoran Mahomet. Dia bekerja sebagai pedagang dan melaksanakan urusan-urusan Konsuler Prancis di negara-negara Timur. Buku Duryer ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa, dan selama masa satu abad menjadi sumber pengetahuan masyarakat Eropa terhadap Islam.

Penterjemah tendensius
Setelah itu, muncul tokoh lain bernama Arthur John Arberry (1905-1969) seorang Inggris ahli masalah timur. Dengan menyebutkan berbagai contoh kekurangan dalam terjemahan Andre Duryer, dia menulis, “Inilah pandangan penterjemah yang tendensius, fanatik, dan memiliki keyakinan terhadap Al-Qur’an. Terjemahan Andre sangat jauh dari kebenaran dan tidak melakukan penelaahan yang mendalam.”

George Sale (1697-1736), satu lagi orang Inggris ahli masalah timur dan juga seorang penerjemah Al-Qur’an, menulis, “Selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad, berbagai informasi yang diperoleh oleh masyarakat Eropa mengenai Islam dan Al-Qur’an, bersumber dari kelompok-kelompok Kristen fanatik. Dengan dasar tendensi dan dendam, mereka mengetengahkan berbagai alasan yang dibuat-buat. Sifat dan tindak tanduk kaum Muslimin yang baik, dilupakan samasekali. Namun, apabila mereka membicarakan kejelekan kaum muslimin, mereka justru menampilkan kekurangan itu sebesar gunung.”

Bagi-bagi terjemah Al-Quran
Salah satu cara yang ditempuh oleh kelompok misionaris, ialah melakukan berbagai penerjemahan Al-Qur’an ke dalam berbagai bahasa daerah secara tidak sempurna dan kurang, lalu menerbitkan dan membagi-bagikannya di antara kabilah-kabilah dan suku-suku yang jauh. Misalnya, sewaktu kelompok misionaris Kristen masuk ke Afrika, mereka langsung mencetak Injil dan terjemahan sebagian dari surat-surat Al-Qur’an. Sudah barang tentu para misionaris menterjemahkan Al-Qur’an sedemikian rupa sesuai dengan pandangan mereka, kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat setempat. Tujuan utama kelompok misionaris ini adalah agar warga pribumi mengerti bahwa Al-Qur’an telah diselewengkan, sehingga mereka dapat membandingkan dan mengesankan sedemikian rupa bahwa Kristen lebih baik dari Islam.

Sekalipun kelompok misionaris ini telah berupaya dalam bidang tersebut, namun berbagai peristiwa sejarah dan berlalunya zaman telah menunjukkan, betapa para misionaris tersebut tidak berhasil mencapai tujuannya. Karena itulah penduduk asli Afrika tidak menggubris pernyataan dan perbuatan mereka, bahkan mereka memalingkan wajah mereka. Hasil dari perbuatan kelompok misionaris yang memutarbalikkan fakta ini adalah semakin berkembangnya Islam di Afrika.

Bahkan, Islam telah menyebar ke benua Amerika dari Afrika. Contoh-contoh gerakan ini juga dapat dilihat di Asia. Misalnya di Libanon pendeta Kristen yang fanatik bernama Yusuf Haddad, telah menerbitkan puluhan buku Islam & Al-Qur’an yang banyak mengandung ayat-ayat yang diselewengkan.

4 Injil, pertentangan dalam kristen
Perlu disebutkan pula bahwa pertentangan yang ada di dunia Kristen telah melahirkan empat versi Injil yang saling berbeda, yaitu Injil Markus, Johanes, Lukas, dan Matius. Di dunia Islam, hanya terdapat satu kitab Al-Qur’anul Karim. Al-Qur’an yang hingga dewasa ini sampai ke tangan kaum muslimin adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Isinya tidak berbeda dan tidak ada perubahan samasekali, baik pada ayat atau kalimat-kalimatnya. Ini adalah amanat Allah swt yang sampai kepada kita dari generasi demi generasi.

James A. Mechz, seorang wartawan surat kabar, menulis : Al-Qur’an bukan seperti Injil. Ia tertulis dalam bentuk untaian indah, tapi bukan syair, dan bukan pula sajak-sajak biasa. Isi Al-Quran dapat memberikan kenikmatan dan gelora iman kepada yang mendengarnya.

Al-Quran sumber berbagai ilmu pengetahuan
Upaya kelompok misionaris untuk mencoreng citra dan ajaran-ajaran Al-Qur’an ini, memiliki berbagai alasan yang berbeda-beda. Di antaranya untuk menutup-nutupi kekurangan dan kelemahan ajaran Kristen. Ada ketakutan akan kehilangan kekayaan dan kedudukan di dunia, serta karena kebodohan dan fanatisme yang tidak logis.

Namun ada juga orang-orang orientalis yang berusaha secara obyektif mengetahui hakikat ajaran Islam yang cemerlang ini. Misalnya dalam menghadapi orang-orang seperti Ignaz Goldziher (1850-1921) seorang Orientalis asal Hungaria, yang menyebutkan Al-Qur’an bukanlah sebuah ajaran tunggal. Guna menghadang Ignaz Goldziher muncul Hertwick Hirchfield, orientalis lain, yang berusaha obyektif dalam memahami Islam.

Dia mengatakan : “Sejak saat kami menemukan Al-Qur’an merupakan sumber berbagai ilmu pengetahuan, tidak perlu diherankan lagi bila seluruh permasalahan yang berhubungan dengan langit dan bumi, kehidupan manusia, perdagangan, dan berbagai jenis transaksi dimuat dalam Al-Qur’an dengan sangat baik dan mengagumkan. Melalui cara inilah Al-Qur’an menghadapi berbagai masalah yang besar dan penting. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menakjubkan yang dipelopori oleh dunia Islam yang selama 5 abad telah memberikan pengaruh positif pada dunia kemanusiaan, secara tidak langsung membuat kita berhutang budi pada dunia Islam ini.

Al-Quran, tidak pernah ketinggalan zaman
Pada berbagai ayatnya, Al-Qur’an berkali-kali memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengajak umatnya agar memperhatikan masalah maknawi. Pada bagian lain, ayat-ayat Allah ini menyeru umat manusia untuk membantu dan berbuat baik kepada orang lain. Al-Qur’an juga menciptakan berbagai perkembangan yang besar dalam penelitian kedokteran, bahkan secara global dan tersirat memberi petunjuk kepada dunia kedokteran. Dengan alasan itulah Nabi Mohammad saw dalam menyifati Al-Qur’an, berkata, “Al-Qur’an itu secara lahiriah indah dan secara batiniah mengandung makna yang sangat dalam. Ayat-ayatnya memiliki makna yang tak akan pernah berakhir dan tidak pernah ketinggalan zaman.”

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Memang bener bu...
banyak bgt sekarang kaum misionaris yang mengambil potongan - potongan Al Quran n mengartikan seenaknya sendiri dengan tujuan meragukan pemikiran umat Islam......

Cara melawan mereka gimana ya??

Anonim mengatakan...

anda tahu, anda itu mempergunakan hasil kebudayaan nasrani(barat), dan hsl agama anda apa ya?

Anonim mengatakan...

hahahahaha....
islam...islam....
udahlah akar terorisme, percabulan, hiii....what a jerk!!

come on...get real..jgn sangkali lagi bhwa emang teror itu yg ngelakuin org islam, knapaa??krn emang dh dari sonony ajaranny, which is ajaran ISLAM membenarkan berbuat keji...pliss deh...

Anonim mengatakan...

Tolng ya ketika Anda menulis sebuah artikel cari referensi yang banyak sehingga Anda bisa subyektif dalam menilai sesuatu....Saya hanya mau katakan kenapa ada orang yang bisa menulis itu, Saya percaya karena itu ada banyak yang harus di benahi dan diluruskan. jadi menurut saya kalo anda sibuk membela Tuhan Anda lalu siapa yang akan bela Anda?. thnks God Bless U...

Anonim mengatakan...

jadi menurut saya kalo anda sibuk membela Tuhan Anda lalu siapa yang akan bela Anda?

tentu Tuhan kami yang akan membela kami, yaitu Allah S.W.T