Tentang kami

Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
ARANA adalah sebuah Majalah Islam yang terbit tiap bulan di bawah Yayasan IRENA CENTER. Dengan misi utama membentengi Aqidah ummat dan membina Muallaf.

Minggu, Februari 10, 2008

Mengapa muncul Raperda berbasis Injil di Manokwari

Sedangkan pendatang yang Islam, mereka tekun bekerja, bangun diwaktu subuh dan mencari nafkah hingga ke pedalaman Papua bahkan menetap disana. Mereka menjadi contoh yang baik..
Izin pembangunan Islamic Center di Manokwari rupanya menjadi sebuah hentakan hebat yang membangunkan kaum gereja. Betapa tidak, selama ini mereka terlena dengan opini yang mereka tebar bahwa Papua adalah tanah Kristen, mayoritas masyarakat Papua adalah umat Kristiani.

Ternyata fakta di lapangan jauh dari bayangan mereka. Perkembangan Islam demikian pesat di Papua. Untuk tahun 1994 saja di Jayapura, jumlah penduduk muslim mencapai 70%, namun hasil sensus independen ini ditolak Pemda setempat.

Bola panas Raperda Kota Injil telah bergulir dan mendatangkan gelombang protes yang sangat besar di Indonesia. Lalu pihak Pemda dan Gereja buru-buru menolak mengakui dan bahkan berusaha mencari kambing hitam dengan mengatakan bahwa ide Raperda Kota Injil adalah rekayasa oknum yang berusaha memecah belah NKRI. Maka saat ini Arana akan mengutip sebuah artikel yang beredar di internet, yang dikeluarkan oleh OBOR INDONESIA, Pusat Artikel Kristiani.

Artikel yang ditulis oleh R.Mandagie ini berusaha menganalisa dan menjelaskan alasan mengapa muncul Raperda berbasis Injil di Manokwari. Menurut dia, Perda berbasis Injil di Manokwari muncul karena kebutuhan. ”Pendalaman Injil ditanah Papua sangat dibutuhkan.” Ia juga menyayangkan masih banyaknya tokoh-tokoh Kristen yang berdomisili di luar Papua menilai keberadaan Raperda berbasis Injil di Manokwari sebagai akibat munculnya Perda Syariat Islam di beberapa wilayah Indonesia yang lain.

Menurut R.Mandagie ada beberapa faktor yang menjadi alasan perlunya keberadaan Raperda Kota Injil di Manokwari. Alasan tersebut antara lain,

Kristen di luar Papua cuek
Tokoh-tokoh Kristen yang berada di luar Papua kurang memperhatikan orang-orang Kristen terbelakang di Papua. Adapun pendatang yang kebetulan juga kristen, mereka hanya tertarik untuk mencari nafkah karena memang Papua kaya dengan sumber daya alam, tanpa memperdulikan kehidupan warga Kristen disana.

Islam lebih simpatik
Sedangkan pendatang yang Islam, mereka tekun bekerja, bangun diwaktu subuh dan mencari nafkah hingga ke pedalaman Papua bahkan menetap disana. Mereka menjadi contoh yang baik. Dan keberadaan muslim Papua ini justru mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak terutama sesama saudara muslim di luar Papua.

Otonomi khusus
APBD otonomi khusus yang besar tidak mengubah karakter penduduk asli Papua, malah sudah banyak terlihat sebagian dana otonomi itu dipakai untuk membeli ”dosa”.

Kerja misionaris
Kwalitas penginjilan misionaris Kristen Papua sekarang kurang dibanding yang dahulu.

Pendatang di Manokwari
Lokasi wilayah kabupaten Manokwari yag berdekatan dengan daerah eksplorasi gas alam terbesar di Indonesia menyebabkan banyaknya pendatang yang mencari nafkah disana. Ini perlu mendapat perhatian khusus karena berdampak merosotnya iman Kristiani masyarakat.

Karena klaim sejarah
Karena sejarah menulis bahwa kristen lah agama yang pertama kali masuk Papua lewat Manokwari, maka perlu dibuat suatu aturan yang melindungi eksistensi agama Kristen.

Selain R.Mandagie, Pendeta Sherli Parinusa juga punya pendapat yang senada. Menurutnya perda tersebut tidak bernuansa sara tapi bermaksud menghargai kekhasan yang ada. ”Mungkin ada tafsiran yang katakan perda ini akan sara. Tetapi tujuan sebenarnya tidak, ini hanya mengedepankan kekhasan agar dihargai, misalnya di Aceh ada Serambi Mekkah. Kita katakan Manokwari sebagai kota Injil dengan mengedepankan sebagai Kota Perdamaian, kebenaran toleransi bersama”.

Dari sini terbaca bagaimana pendapat mereka tentang Raperda Kota Injil yang ternyata di wilayah interen mereka juga masih berselisih. Dan kalau mereka menuding dengan alasan bahwa Raperda Kota Injil adalah ciptaan oknum yang sengaja mau memecah belah NKRI, rupanya itu hanya sekedar alasan saja.



Silmy Kaffah
Sumber : Obor Indonesia, Radio Nederland Worldwide

Tidak ada komentar: